Minggu, 06 Oktober 2013

Pink Beach, Indah dan Unik


Adakah pantai yang pasirnya halus berwarna merah muda, airnya jernih berwarna biru tua dan muda, dengan ombak tipis dan karang yang memikat, selain di Bahama? Pantai itu bernama Pink Beach.
Dalam literatur wisata bahari, ada tujuh pantai berpasir warna pink di dunia, salah satunya di Pulau Komodo. Taman Nasional Komodo (TNK), Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Para wisatawan lokal menyebutnya dengan Pantai Merah. Turis manca negara menyebutnya Pink Beach.

Pantai ini memang indah dan unik. Hamparan pantai dengan latar belakang air laut bergradasi biru, perbukitan hijau, langit biru cerah, awan putih bergumpal- gumpal, matahari yang cerah, dan hamparan pasir berwarna pink. Itulah keistimewaan yang dimiliki pantai ini.

Daya tarik berikutnya adalah, di Pink Beach tidak ada bangunan apa-apa dan tidak dihuni satu penduduk pun. Pantainya kosong. Sebuah pantai tak bertuan.Yang ada hutan hijau, tebing, bukit dan hempas halus ombak pantai dengan panorama pink yang menawan.
Ada hal yang istimewa di Pinck Beach di bandingkan pantai Bahama. Karangnya masih perawan, hutannya alami, ombaknya tipis, pasir pinknya begitu banyak, tak ada penduduk dan tidak komersial.


Warna
Bagi para turis, ada semacam keyakinan bahwa terjadinya warna pink pada pasir itu berasal dari pipe corral atau terumbu karang berbentuk pipa yang mati secara alami kemudian hancur menjadi butiran halus pasir berwarna merah muda. Proses itu diperkirkan terjadi ratusan tahun lalu. Bahkan ada yang memperkirakan ribuan tahun lalu.

Tapi ada juga pendapat warna merah pada pasir di Pink Beach dikarenakan perubahan warna pada pasir, karena hewan mikroskopik semacam amuba, bernama Foraminifera yang memproduksi warna merah atau pink terang pada karang. Warna pada karang ninilah akhirnya ikut memberi warna pada pasir yang kemudian tersapu ombak hingga ke pantai.

Sejauh ini memang masih perlu penelitian dan kajian. Karena tak jauh dari area Pink Beach, pantainya tidaklah berwarna pink, bahkan teramat sulit mencari sebutir pasir berwarna pink. Pantainya berpasir putih biasa. Mengapa pipe coral tak mencapai pantai di sekitarnya? Mengapa hewan mikroskopik yang memproduksi warna pink dan merah sampai ke pantai sebelahnya?

Pantai yang nyaman dan terasa hening itu memang memiliki pasir yang unik. Ada pasir berwarna merah di antara pasir putih. Bila datang ombak menyapu pasir dan menariknya, maka warna pasir tersebut berubah menjadi pink tua. Butiran pasirnya halus dan empuk. Bila bertelanjang kaki di atasnya sungguh nikmat. Kadang kita merasa berjalan di atas tumpukan sekam untuk pencuci piring. Kadang bagai merasa di atas tumpukan tepung.

Bersnorkeling
Para turis lokal juga mengaku, disamping pantainya yang indah dan unik, Pink Beach juga merupakan salah satu tempat wisata bersnorkeling. Hamparan lautnya yang tenang, air lautnya yang jernih, dengan aneka terumbu karang di bawahnya menjadi sorga para pesnorkeling dan pediving.

Aneka ikan hias yang berenang di terumbu penuh warna sungguh menggoda siapapun untuk berenang, bersnorkeling dan diving. Panoramanya pun indah. Pantai ini berlatar belakang perbukitan yang memang tak sulit didaki. Bentuk bukitnya ada yang menyerupai stupa.

Di pantai ini selain asyik berfoto, berjemur, berenang, atau sekadar rehat-rehat juga cocok untuk dijadikan tempat menenangkan hati.Susana pantai yang alami dan terjaga. Tidak ramai dan komersil, bisa melupakan kepenatan dan kemusut pikiran selama kita seharian bekerja
.
Di sinilah surganya bersenorkeling dan diving. Banyak hard corals dan soft corals yang berwarna-warni dan masih sehat. Ditambah lagi banyaknya ikan-ikan hias, seperti clown fish (disebut Nemo) butterfly fish, dan bat fish.

Tujuan Wisatawan
Pantai yang unik dan alami ini memang menyedot banyak perhatian. Wisatawan manca negara dan lokal memang sudah mulai ramai berkunjung ke sini. Sebagaian besar untuk menikmati keunikan pantai dan suasana sepi, alami dan tidak komersial itu. Yang utama tentu saja untuk bersnorkeling dan diving.
Jangan lupa, Pink Beach memang sudah menjadi ” buruan” perusahaan besar untuk dijadikan objek atau latar/ilustrasi iklan produk mereka. Di pihak lain, Pink Beach dijadikan tujuan utama bagi para rumah wisata bahari dalam dan luar negeri sebagai tempat untuk senorkeling dan diving.

Makna “ramai” tentulah bukan setiap hari puluhan pengunjung ada di Pink Beach. Dalam sehari wisatawan lokal bisa mencapai 50 orang. Mancanegara bisa mencapai dua kali lipatnya.
Wisatawan biasanya berkunjung di bulan Juni dan Juli. Karena bulan itu, saatnya liburan panjang dan musim panas. Tidak akan ada curah hujan. Jadi tidak mengganggu perjalanan atau kegiatan menyelam dan berenang.

So, tungggu apa lagi, daripada maen jauh-jauh ke luar negeri, mending datang saja ke Pink Beach, surganya wisata bahari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar