Selasa, 08 Oktober 2013

Museum Gunung Merapi Jogja

 
Museum Gunung Merapi adalah sebuah museum khusus yang berisi pengetahuan tentang gunung api di seluruh dunia secara umum dan Gunung Merapi secara khusus. Di dalamnya terdapat berbagai benda peninggalan erupsi, dokumentasi, peraga berupa miniatur Gunung Merapi, ruang simulasi gempa, dsb. Selain menikmati koleksi yang ada, kita juga disuguhi keindahan bangunan secara visual yang mulai terlihat dari gerbang masuk.
 
 SEJARAH PEMBANGUNAN 

Gunung Merapi adalah salah satu gunung api yang memiliki nilai sosial tersendiri di mata masyarakat sekitar. Terlebih lagi gunung ini juga menjadi sebuah simbol bagi Keraton Yogyakarta. Dikatakan bahwa antara Gunung Merapi, Tugu Yogya Kembali, Keraton Kasepuhan Yogyakarta, dan istana Ratu Kidul berada pada satu garis imajiner yang lurus.
 
Selain dikeramatkan oleh penduduk sekitar, Merapi termasuk golongan gunung yang paling aktif di dunia, yakni mengalami erupsi setiap 4 tahun sekali. Terakhir mengalami erupsi adalah tahun 2010, dimana dampak letusannya sangat besar dan juru-kunci Gunung Merapi menadi korban erupsi tersebut. Hal ini menjadi daya tarik bagi ilmuwan (peneliti) dan masyarakat untuk mengetahui lebih dalam tentang Gunung Merapi.
 
Hal inilah yang mendasari Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral RI untuk membangun sebuah museum yang dapat digunakan untuk kegiatan penelitian dan wisata edukasi. Untuk merealisasikan pembangunannya, dilakukan kerasama dengan Direktorat jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Pemprov D.I. Yogyakarta, dan Pemkab Sleman. Sebagai pelaksana pembangunan adalah Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral yang proses perencanaan dan perancangannya berkonsultasi dengan pihak Keraton Yogyakarta.
 
Pembangunan Musem Gunung Merapi (MGM) dimulai dengan peletakan batu pertama pada tahun 2005 dan baru selesai tahun 2009. Peresmian dan pembukaan untuk umum dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2009. Pada tanggal 3 januari 2010, pengunjung dikenai tiket masuk sebesar Rp 3000,- per orang.

LOKASI
Musuem Gunung Merapi (MGM) berada di jalan Kaliurang KM 22, Banteng, Hargobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta. Lokasinya berada di perbukitan yang dikelilingi ngarai sehingga aman dari aliran lava karena aliran lava akan dibelokkan melalui ngarai yang ada di sekitarnya.
Untuk mencapai lokasi MGM, pengunjung dapat melalui jalan ke arah Kaliurang. Setelah melalui SPBU kedua, di kanan jalan terdapat papan petunjuk arah yang memudahkan pengunjung menuju Museum Gunung Merapi. Jika masih bingung dengan arah, pengunjung dapat bertanya pada penduduk setempat ataupun pada petugas SPBU yang pasti akan dijawab dengan ramah dan jelas.
FASILITAS MUSEUM GUNUNG MERAPI
- RUANG UTAMA
Ruangan ini berada di bagian depan museum, yakni tepat setelah pengunjung masuk ke dalam bangunan museum. Ruangan berupa void hingga lantai dua, dimana bentuk lantai dua adalah lingkaran. Di dalam ruangan terdapat sebuah replika Gunung Merapi dalam ukuran diameter +6 meter.
Replika ini merupakan simulasi letusan Gunung Merapi. Terdapat 4 tombol yang masing-masing bila ditekan akan menghadirkan sebuah interaksi. Tombol paling kiri akan menampilkan narasi mengenai Gunung Merapi, narasi ini menggunakan bahasa Inggris pada awalnya yang kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Tombol berikutnya bertuliskan tahun erupsi Gunung Merapi. Ketika ditekan akan menampilkan lelehan lava yang menuruni gunung dan suara letusan serta gemuruh. Saat ini hanya tombol "tahun 2002" yang berfungsi, sedangkan tombol "tahun 2006" dan "tahun 2010" belum difungsikan. - RUANG PERAGA
Jika pengunjung mengikuti alur sirkulasi, maka akan diarahkan melalui sisi kanan, di mana ada petunjuk arah perjalanan berupa jejak-kaki. Ruang Peraga terdiri dari beberapa bagian, yakni:
 
Peraga 1
Di ruangan ini berisi informasi mengenai pengetahuan pembentukan lempeng benua dan pengetahuan gunung api secara umum. Di salah satu panel terdapat peta lokasi gunung api yang berada di seluruh dunia dan seluruh Indonesia.
 
Peraga 2 
Merupakan awal zona khusus Gunung Merapi. Di bagian ini terdapat replika Gunung Merapi dalam bentuk kecil dan pengetahuan umum mengenai Gunung Merapi.

 
 
Peraga 3 
Berisi foto-foto kunjungan presiden ke Gunung Merapi, sketsa penyelamatan diri dari bencana erupsi gunung api, dan beberapa hal berkaitan dengan mitigasi bencana.

Peraga 4 
Berisi berbagai peralatan yang digunakan dalam pengamatan Gunung Merapi, seperti seismograf, sensor gempa, kamera, teropong, komputer penganalisa, alat telekomunikasi, dll.
 
Peraga 5 
Berisi  benda-benda peninggalan korban erupsi Gunung Merapi, seperti peralatan masak yang rusak, rangka kendaraan bermotor, dsb. Di area ini juga terdapat lukisan-lukisan mengenai Gunung Merapi. 
 
Peraga di lantai 2 
Ruangan ini belum dibuka untuk umum karena jumlah pengawas yang masih terbatas. Dikhawatirkan jika terdapat rombongan akan sulit mengawasi. Padahal di ruang peraga ini banyak terdapat barang yang mudah rusak.
 
- RUANG SIMULASI GEMPA 
Pengunjung dapat merasakan keadaan saat teradi gempa bumi. Di dalamnya hanya berisi replika pohon dan kondisi pegunungan. 
  

- RUANG KONFERENSI 
Digunakan untuk kegiatan seminar, konferensi, kunjungan, dan presentasi.

- RUANG DOKUMENTASI 
Berisi foto-foto dokumentasi aktivitas dan erupsi gunung api.
- RUANG AUDIO-VISUAL (MINI THEATER) 
Pengunjung dapat menonton pemutaran film atau video mengenai Gunung Merapi.
- CAFE - MINI RESTORAN 
Cafe di museum ini menyediakan makanan dan minuman ringan bagi pengunjung. Pengunjung dapat menyantap makanan sambil menikmati keindahan Gunung Merapi.
- RUANG PENGAMATAN GUNUNG MERAPI (TIM PENELITI) 
Ruangan yang berada di lantai 3 ini khusus digunakan untuk mengamati dan meneliti aktivitas Gunung Merapi. Ruangan ini khusus digunakan oleh tim peneliti dan tidak boleh dimasuki oleh pengunjung.

- RUANG PENGAMATAN GUNUNG MERAPI (PENGUNJUNG)
Ruangan ini berada di lantai 4 dimana pengunjung dapat ikut mengamati aktivitas Gunung Merapi menggunakan peralatan yang tersedia, seperti teropong dan media visual lainnya. 
- OPEN THEATER
Berada di belakang museum dan bentuk setengah lingkaran dengan arah hadap ke arah utara. Digunakan untuk mengadakan berbagai pertunjukkan.

- FASILITAS LAIN 
Mushola (berada di belakang museum), toilet, ruang pengelola, penjualan tiket, dan lapangan parkir yang luas.
KONSEP PERANCANGAN
Konsep perancangan Museum Gunung Merapi sangat erat dengan filosofi arsitektur daerah Jateng dan D.I.Y. Beberapa arsitektur lokal yang mendasari perancangan MGM adalah sebagai berikut: 

- SUMBU
Ada filosofi yang menyebut bahwa antara Gunung Merapi-Istana Keraton Ngayogyakarta-Istana Laut Kidul berada dalam satu garis sumbu imajiner yang lurus. Untuk memperkuat garis sumbu tersebut, maka pembangunan Museum Gunung Merapi berada di lokasi pada garis sumbu tersebut.
Dalam perancangannya, peletakan tiap massa bangunan menggunakan sumbu linear juga yang menampilkan bangunan monumental dan tegas. Orientasi bangunan yang menggunakan sumbu utara-selatan yang merupakan sumbu dari Gunung Merapi-Istana Keraton-Istana Laut Kidul. 

- PRESEDEN
Konsep perancangan MGM menggunakan beberapa studi preseden:
-bentuk dasar bangunan yang berupa segiempat (representasi dari bentuk dasar candi) dan lingkaran (representasi bentuk dasar gunung)
-bentuk dinding yang miring menggambarkan metamorfosis dari gunung
-entrance (pintu masuk) mengangkat bentuk gerbang kompleks Candi Ratu Boko dengan adanya tangga berundak yang tinggi
-terdapat pelataran di depan entrance meniru tipologi pelataran yang ada pada candi
-terdapat menara tinggi yang mengambil bentuk Tugu Yogya.
 
Sumber : http://fariable.blogspot.com
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar