Museum Gunung Merapi adalah sebuah museum khusus yang berisi pengetahuan
tentang gunung api di seluruh dunia secara umum dan Gunung Merapi
secara khusus. Di dalamnya terdapat berbagai benda peninggalan erupsi,
dokumentasi, peraga berupa miniatur Gunung Merapi, ruang simulasi gempa,
dsb. Selain menikmati koleksi yang ada, kita juga disuguhi keindahan
bangunan secara visual yang mulai terlihat dari gerbang masuk.
- SUMBU
Ada filosofi yang menyebut bahwa antara Gunung Merapi-Istana Keraton Ngayogyakarta-Istana Laut Kidul berada dalam satu garis sumbu imajiner yang lurus. Untuk memperkuat garis sumbu tersebut, maka pembangunan Museum Gunung Merapi berada di lokasi pada garis sumbu tersebut.
Dalam perancangannya, peletakan tiap massa bangunan menggunakan sumbu linear juga yang menampilkan bangunan monumental dan tegas. Orientasi bangunan yang menggunakan sumbu utara-selatan yang merupakan sumbu dari Gunung Merapi-Istana Keraton-Istana Laut Kidul.
- PRESEDEN
Konsep perancangan MGM menggunakan beberapa studi preseden:
-bentuk dasar bangunan yang berupa segiempat (representasi dari bentuk dasar candi) dan lingkaran (representasi bentuk dasar gunung)
-bentuk dinding yang miring menggambarkan metamorfosis dari gunung
-entrance (pintu masuk) mengangkat bentuk gerbang kompleks Candi Ratu Boko dengan adanya tangga berundak yang tinggi
-terdapat pelataran di depan entrance meniru tipologi pelataran yang ada pada candi
-terdapat menara tinggi yang mengambil bentuk Tugu Yogya.
SEJARAH PEMBANGUNAN
Gunung Merapi adalah salah satu gunung api yang memiliki nilai sosial
tersendiri di mata masyarakat sekitar. Terlebih lagi gunung ini juga
menjadi sebuah simbol bagi Keraton Yogyakarta. Dikatakan bahwa antara
Gunung Merapi, Tugu Yogya Kembali, Keraton Kasepuhan Yogyakarta, dan
istana Ratu Kidul berada pada satu garis imajiner yang lurus.
Selain dikeramatkan oleh penduduk sekitar, Merapi termasuk golongan
gunung yang paling aktif di dunia, yakni mengalami erupsi setiap 4 tahun
sekali. Terakhir mengalami erupsi adalah tahun 2010, dimana dampak
letusannya sangat besar dan juru-kunci Gunung Merapi menadi korban
erupsi tersebut. Hal ini menjadi daya tarik bagi ilmuwan (peneliti) dan
masyarakat untuk mengetahui lebih dalam tentang Gunung Merapi.
Hal inilah yang mendasari Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral RI
untuk membangun sebuah museum yang dapat digunakan untuk kegiatan
penelitian dan wisata edukasi. Untuk merealisasikan pembangunannya,
dilakukan kerasama dengan Direktorat jenderal Geologi dan Sumberdaya
Mineral, Pemprov D.I. Yogyakarta, dan Pemkab Sleman. Sebagai pelaksana
pembangunan adalah Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral yang proses
perencanaan dan perancangannya berkonsultasi dengan pihak Keraton
Yogyakarta.
Pembangunan Musem Gunung Merapi (MGM) dimulai dengan peletakan batu
pertama pada tahun 2005 dan baru selesai tahun 2009. Peresmian dan
pembukaan untuk umum dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2009. Pada tanggal 3 januari
2010, pengunjung dikenai tiket masuk sebesar Rp 3000,- per orang.
LOKASI
Musuem Gunung Merapi (MGM) berada di jalan Kaliurang KM 22, Banteng,
Hargobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta.
Lokasinya berada di perbukitan yang dikelilingi ngarai sehingga aman
dari aliran lava karena aliran lava akan dibelokkan melalui ngarai yang
ada di sekitarnya.
Untuk mencapai lokasi MGM, pengunjung dapat melalui jalan ke arah
Kaliurang. Setelah melalui SPBU kedua, di kanan jalan terdapat papan
petunjuk arah yang memudahkan pengunjung menuju Museum Gunung Merapi.
Jika masih bingung dengan arah, pengunjung dapat bertanya pada penduduk
setempat ataupun pada petugas SPBU yang pasti akan dijawab dengan ramah
dan jelas.
FASILITAS MUSEUM GUNUNG MERAPI
- RUANG UTAMA
Ruangan ini berada di bagian depan museum, yakni tepat setelah
pengunjung masuk ke dalam bangunan museum. Ruangan berupa void hingga
lantai dua, dimana bentuk lantai dua adalah lingkaran. Di dalam ruangan
terdapat sebuah replika Gunung Merapi dalam ukuran diameter +6 meter.
Replika ini merupakan simulasi letusan Gunung Merapi. Terdapat 4 tombol
yang masing-masing bila ditekan akan menghadirkan sebuah interaksi.
Tombol paling kiri akan menampilkan narasi mengenai Gunung Merapi,
narasi ini menggunakan bahasa Inggris pada awalnya yang kemudian
diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Tombol berikutnya bertuliskan tahun erupsi Gunung Merapi. Ketika ditekan
akan menampilkan lelehan lava yang menuruni gunung dan suara letusan
serta gemuruh. Saat ini hanya tombol "tahun 2002" yang berfungsi,
sedangkan tombol "tahun 2006" dan "tahun 2010" belum difungsikan. - RUANG PERAGA
Jika pengunjung mengikuti alur sirkulasi, maka akan diarahkan melalui
sisi kanan, di mana ada petunjuk arah perjalanan berupa jejak-kaki.
Ruang Peraga terdiri dari beberapa bagian, yakni:
Peraga 1
Di ruangan ini berisi informasi mengenai pengetahuan pembentukan lempeng
benua dan pengetahuan gunung api secara umum. Di salah satu panel
terdapat peta lokasi gunung api yang berada di seluruh dunia dan seluruh
Indonesia.
Peraga 2
Merupakan awal zona khusus Gunung Merapi. Di bagian ini terdapat replika
Gunung Merapi dalam bentuk kecil dan pengetahuan umum mengenai Gunung
Merapi.
Peraga 3
Berisi foto-foto kunjungan presiden ke Gunung Merapi, sketsa
penyelamatan diri dari bencana erupsi gunung api, dan beberapa hal
berkaitan dengan mitigasi bencana.
Peraga 4
Berisi berbagai peralatan yang digunakan dalam pengamatan Gunung Merapi,
seperti seismograf, sensor gempa, kamera, teropong, komputer
penganalisa, alat telekomunikasi, dll.
Peraga 5
Berisi benda-benda peninggalan korban erupsi Gunung Merapi, seperti
peralatan masak yang rusak, rangka kendaraan bermotor, dsb. Di area ini
juga terdapat lukisan-lukisan mengenai Gunung Merapi.
Peraga di lantai 2
Ruangan ini belum dibuka untuk umum karena jumlah pengawas yang masih
terbatas. Dikhawatirkan jika terdapat rombongan akan sulit mengawasi.
Padahal di ruang peraga ini banyak terdapat barang yang mudah rusak.
- RUANG SIMULASI GEMPA
Pengunjung dapat merasakan keadaan saat teradi gempa bumi. Di dalamnya
hanya berisi replika pohon dan kondisi pegunungan.
- RUANG KONFERENSI
Digunakan untuk kegiatan seminar, konferensi, kunjungan, dan presentasi.
- RUANG DOKUMENTASI
Berisi foto-foto dokumentasi aktivitas dan erupsi gunung api.
- RUANG AUDIO-VISUAL (MINI THEATER)
Pengunjung dapat menonton pemutaran film atau video mengenai Gunung Merapi.
- CAFE - MINI RESTORAN
Cafe di museum ini menyediakan makanan dan minuman ringan bagi
pengunjung. Pengunjung dapat menyantap makanan sambil menikmati
keindahan Gunung Merapi.
- RUANG PENGAMATAN GUNUNG MERAPI (TIM PENELITI)
Ruangan yang berada di lantai 3 ini khusus digunakan untuk mengamati dan
meneliti aktivitas Gunung Merapi. Ruangan ini khusus digunakan oleh tim
peneliti dan tidak boleh dimasuki oleh pengunjung.
- RUANG PENGAMATAN GUNUNG MERAPI (PENGUNJUNG)
Ruangan ini berada di lantai 4 dimana pengunjung dapat ikut mengamati
aktivitas Gunung Merapi menggunakan peralatan yang tersedia, seperti
teropong dan media visual lainnya.
- OPEN THEATER
Berada di belakang museum dan bentuk setengah lingkaran dengan arah
hadap ke arah utara. Digunakan untuk mengadakan berbagai pertunjukkan.
- FASILITAS LAIN
Mushola (berada di belakang museum), toilet, ruang pengelola, penjualan tiket, dan lapangan parkir yang luas.
KONSEP PERANCANGAN
Konsep perancangan Museum Gunung Merapi sangat erat dengan filosofi arsitektur daerah Jateng dan D.I.Y. Beberapa arsitektur lokal yang mendasari perancangan MGM adalah sebagai berikut:
Konsep perancangan Museum Gunung Merapi sangat erat dengan filosofi arsitektur daerah Jateng dan D.I.Y. Beberapa arsitektur lokal yang mendasari perancangan MGM adalah sebagai berikut:
- SUMBU
Ada filosofi yang menyebut bahwa antara Gunung Merapi-Istana Keraton Ngayogyakarta-Istana Laut Kidul berada dalam satu garis sumbu imajiner yang lurus. Untuk memperkuat garis sumbu tersebut, maka pembangunan Museum Gunung Merapi berada di lokasi pada garis sumbu tersebut.
Dalam perancangannya, peletakan tiap massa bangunan menggunakan sumbu linear juga yang menampilkan bangunan monumental dan tegas. Orientasi bangunan yang menggunakan sumbu utara-selatan yang merupakan sumbu dari Gunung Merapi-Istana Keraton-Istana Laut Kidul.
- PRESEDEN
Konsep perancangan MGM menggunakan beberapa studi preseden:
-bentuk dasar bangunan yang berupa segiempat (representasi dari bentuk dasar candi) dan lingkaran (representasi bentuk dasar gunung)
-bentuk dinding yang miring menggambarkan metamorfosis dari gunung
-entrance (pintu masuk) mengangkat bentuk gerbang kompleks Candi Ratu Boko dengan adanya tangga berundak yang tinggi
-terdapat pelataran di depan entrance meniru tipologi pelataran yang ada pada candi
-terdapat menara tinggi yang mengambil bentuk Tugu Yogya.
Sumber : http://fariable.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar